TEKNIK PENGAMBILAN CAIRAN RUMEN PADA DOMBA

ILMU TERNAK - www.ilmuternakkita.blogspot.com*

Pada penelitian secara in vivo khususnya pada penelitian yang berkaitan dengan proses fermentabilitas pada ternak, kita sering membutuhkan data yang berkaitan dengan cairan rumen ternak penelitian yang telah kita cobakan. Pengambilan cairan rumen pada ternak domba, bukanlah masalah yang sulit apabila kita telah mempersiapkan peralatan yang memadai dan pengetahuan tentang teknik-teknik lapangan yang perlu kita persiapkan sebelumnya untuk melakukan proses pengambilan cairan rumen.






Pada pengambilan cairan rumen pada domba adapun peralatan dan perlengkapan yang dapat kita gunakan antara lain :

  1. Alat penyedot (Modifikasi sendiri)*
  2. Selang 2 potong (ketebalan, diameter dan panjang disesuaikan kebutuhan).
  3. Gelas penampung (dilengkapi penutup dengan dua lubang kapiler)
  4. Pipa pvc ( diameter 1 inci) untuk penahan mulut domba
  5. Meja untuk handling
  6. Saringan
  7. Corong kecil
  8. Gelas
  9. pH meter
  10. Botol sampel
  11. Termos/Ice bucket untuk tempat sampel.
  12. Es batu atau Bahan kimia

Prosedur pengambilan cairan rumen :

  1. Domba yang hendak diambil cairan rumennya, dibaringkan pada meja. Meja pada satu bagian sisinya dibuat lebih. Posisi kepala domba di letakkan pada sisi meja yang rendah, sehingga memungkinkan gaya gravitasi dapat membantu aliran cairan rumen yang hendak disedot nantinya.
  2. Peralatan disiapkan sedemikian rupa, 1 potong selang dihubungkan dengan alat penyedot pada satu ujungnya dan ujung lainya dihubungkan pada kapiler pada gelas penampung, 1 potong selang lagi pada ujung satunya dihubungkan pada kapiler ke dua pada gelas penampung dan ujung lainnya nantinya akan dimasukkan ke dalam rumen lewat mulut domba.
  3. Satu atau dua orang bertugas memegang kaki domba (kaki depan dan belakang), menjaga agar domba tidak brontak saat diambil cairan rumennya.
  4. Satu orang bertugas memasukkan selang kedalam rumen domba. Kepala domba dipegang kemudian diposisikan menengadah sehingga mulut dan tenggorokan dalam keadaan lurus. Mulut domba dibuka kemudian dimasukkan pipa penahan; selanjutnya selang dimasukkan kedalam pipa yang sudah dimasukkan kemulut domba. Selang secara perlahan dimasukkan hingga ke perut domba.
  5. Setelah selang sudah memasuki rumen, satu orang lain yang bertugas sebagai operator alat penyedot, menarik tuas penyedot dan menjaga tekanan agar cairan rumen tersedot dan mengalir lewat selang.
  6. Cairan rumen kemudian akan memasuki gelas penampung, jika proses penyedotan berhasil. (proses penyedotan dapat dilakukan lebih dari 1 kali dimana keahlian personal sangat menentukan. Kemungkinan penyedotan gagal sering disebabkan karena selang tersumbat oleh ampas isi rumen, sehingga selang harus dikeluarkan lagi untuk dibersihkan sumbatannya.)

Beberapa tips yang perlu diperhatikan:

  1. selang yang digunakan sebaiknya lentur dan kuat agar tidak benkok atau tertekuk saat pengambilan cairan rumen
  2. ujung selang yang masuk kerumen dibuat lubang-lubang pada sisi kanan kirinya, untuk mencegah tersumbat isi/ampas rumen
  3. bekas potongan ujung selang sebaiknya dibuat agar tidak tajam supaya tidak melukai tenggorokan domba
  4. panjang selang yang dimasukkan sebaikknya telah diperhitungkan, apakah telah menjangkau rumen atau belum.
  5. setelah selang masuk kedalam rumen dan mulai dilakukan penyedotan sebaiknya selang digoyang-goyang (maju mundur) agar area penyedotan tidak terfokus satu tempat didalam rumen, untuk meminimalisasi selang tersumbat dan untuk menghasilkan representasi sampel yang akurat.

Preparasi sampel cairan rumen sebelum di analisa ke lab:

  1. keluarkan cairan rumen yang tersedot dari gelas penampung
  2. saring dan masukkan pada gelas
  3. lakukan pengukuran pH
  4. masukkan kedalam botol sampel dan letakkan pada tesmos/ice bucket yang telah berisi es.
  5. Dapat juga digunakan bahan kimia seperti HCl atau asam sulfat untuk menggantikan es disesuaikan data atau parameter yang hendak diteliti.
  6. Proses tersebut diatas sebaiknya dilakukan dengan cepat dan cermat.

Note :

  • Jika anda masih mengalami kesulitan dan perlu penjelasan lebih lanjut silahkan menghubungi penulis di ediprayitno_mail@yahoo.com.
  • *Prosedur penulisan artikel ini berdasarkan pada Alat Penyedot Rumen yang merupakan modifikasi sendiri. Untuk membantu anda kami melayani peminjaman, pemesanan atau konsultasi silahkan hub email diatas. Semoga bermanfaat.

*Review by Edi Prayitno, S.Pt

0 Responses

ILMU TERNAK - www.ilmuternakkita.blogspot.com*

Pada penelitian secara in vivo khususnya pada penelitian yang berkaitan dengan proses fermentabilitas pada ternak, kita sering membutuhkan data yang berkaitan dengan cairan rumen ternak penelitian yang telah kita cobakan. Pengambilan cairan rumen pada ternak domba, bukanlah masalah yang sulit apabila kita telah mempersiapkan peralatan yang memadai dan pengetahuan tentang teknik-teknik lapangan yang perlu kita persiapkan sebelumnya untuk melakukan proses pengambilan cairan rumen.






Pada pengambilan cairan rumen pada domba adapun peralatan dan perlengkapan yang dapat kita gunakan antara lain :

  1. Alat penyedot (Modifikasi sendiri)*
  2. Selang 2 potong (ketebalan, diameter dan panjang disesuaikan kebutuhan).
  3. Gelas penampung (dilengkapi penutup dengan dua lubang kapiler)
  4. Pipa pvc ( diameter 1 inci) untuk penahan mulut domba
  5. Meja untuk handling
  6. Saringan
  7. Corong kecil
  8. Gelas
  9. pH meter
  10. Botol sampel
  11. Termos/Ice bucket untuk tempat sampel.
  12. Es batu atau Bahan kimia

Prosedur pengambilan cairan rumen :

  1. Domba yang hendak diambil cairan rumennya, dibaringkan pada meja. Meja pada satu bagian sisinya dibuat lebih. Posisi kepala domba di letakkan pada sisi meja yang rendah, sehingga memungkinkan gaya gravitasi dapat membantu aliran cairan rumen yang hendak disedot nantinya.
  2. Peralatan disiapkan sedemikian rupa, 1 potong selang dihubungkan dengan alat penyedot pada satu ujungnya dan ujung lainya dihubungkan pada kapiler pada gelas penampung, 1 potong selang lagi pada ujung satunya dihubungkan pada kapiler ke dua pada gelas penampung dan ujung lainnya nantinya akan dimasukkan ke dalam rumen lewat mulut domba.
  3. Satu atau dua orang bertugas memegang kaki domba (kaki depan dan belakang), menjaga agar domba tidak brontak saat diambil cairan rumennya.
  4. Satu orang bertugas memasukkan selang kedalam rumen domba. Kepala domba dipegang kemudian diposisikan menengadah sehingga mulut dan tenggorokan dalam keadaan lurus. Mulut domba dibuka kemudian dimasukkan pipa penahan; selanjutnya selang dimasukkan kedalam pipa yang sudah dimasukkan kemulut domba. Selang secara perlahan dimasukkan hingga ke perut domba.
  5. Setelah selang sudah memasuki rumen, satu orang lain yang bertugas sebagai operator alat penyedot, menarik tuas penyedot dan menjaga tekanan agar cairan rumen tersedot dan mengalir lewat selang.
  6. Cairan rumen kemudian akan memasuki gelas penampung, jika proses penyedotan berhasil. (proses penyedotan dapat dilakukan lebih dari 1 kali dimana keahlian personal sangat menentukan. Kemungkinan penyedotan gagal sering disebabkan karena selang tersumbat oleh ampas isi rumen, sehingga selang harus dikeluarkan lagi untuk dibersihkan sumbatannya.)

Beberapa tips yang perlu diperhatikan:

  1. selang yang digunakan sebaiknya lentur dan kuat agar tidak benkok atau tertekuk saat pengambilan cairan rumen
  2. ujung selang yang masuk kerumen dibuat lubang-lubang pada sisi kanan kirinya, untuk mencegah tersumbat isi/ampas rumen
  3. bekas potongan ujung selang sebaiknya dibuat agar tidak tajam supaya tidak melukai tenggorokan domba
  4. panjang selang yang dimasukkan sebaikknya telah diperhitungkan, apakah telah menjangkau rumen atau belum.
  5. setelah selang masuk kedalam rumen dan mulai dilakukan penyedotan sebaiknya selang digoyang-goyang (maju mundur) agar area penyedotan tidak terfokus satu tempat didalam rumen, untuk meminimalisasi selang tersumbat dan untuk menghasilkan representasi sampel yang akurat.

Preparasi sampel cairan rumen sebelum di analisa ke lab:

  1. keluarkan cairan rumen yang tersedot dari gelas penampung
  2. saring dan masukkan pada gelas
  3. lakukan pengukuran pH
  4. masukkan kedalam botol sampel dan letakkan pada tesmos/ice bucket yang telah berisi es.
  5. Dapat juga digunakan bahan kimia seperti HCl atau asam sulfat untuk menggantikan es disesuaikan data atau parameter yang hendak diteliti.
  6. Proses tersebut diatas sebaiknya dilakukan dengan cepat dan cermat.

Note :

  • Jika anda masih mengalami kesulitan dan perlu penjelasan lebih lanjut silahkan menghubungi penulis di ediprayitno_mail@yahoo.com.
  • *Prosedur penulisan artikel ini berdasarkan pada Alat Penyedot Rumen yang merupakan modifikasi sendiri. Untuk membantu anda kami melayani peminjaman, pemesanan atau konsultasi silahkan hub email diatas. Semoga bermanfaat.

*Review by Edi Prayitno, S.Pt

Usaha sampingan inspiratif