Pellet

Pellet merupakan ransum berbentuk silinder atau tabung dengan diameter tertentu, atau berbentuk bulat mengandung nutrien lengkap yang diformulasikan sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan ternak pada umumnya diperuntukkan untuk unggas. Menurut Rizal (2005), Pellet adalah bentuk ransum yang berasal dari berbagai bahan pakan dengan perbandingan komposisi yang telah dihitung dan ditentukan. Kemudian bahan-bahan tersebut diolah menggunakan mesin pellet (pelletizer). Tujuan ransum dibuat menjadi pellet untuk mengurangi loss nutrisi dan dalam bentuk yang lebih utuh. Pengolahan limbah padat industri menjadi bentuk pellet untuk meningkatkan kecernaan, meningkatkan efisiensi, memudahkan penanganan dan transportasi. Selain itu pengolahan pakan menjadi pellet dapat mengurangi sifat voluminus, sehingga dapat meningkatkan konsumsi bahan kering, mengurangi pakan tercecer tersisa (Slinger, 1973).

Pembuatan pakan berbentuk pellet mempunyai beberapa keuntungan antara lain:

1. Mempermudah transportasi dan penyimpanan

2. Meningkatkan feed intake (mengurangi pakan yang terbuang dan meningkatkan efisiensi produksi).

3. Meningkatkan kualitas komposisi pakan sehingga meningkatkan keuntungan bagi peternak (mengurangi bakteri, memungkinkan penambahan obat dalam pakan dengan dosis yang tepat, ternak tidak bisa memilih bahan pakan, memudahkan penggantian formula tanpa adanya penolakan dari ternak).

Proses pembuatan pellet meliputi pemisahan bahan pencemar, penggilingan, penguapan “kondisioning”, pencetakan, penekanan serta pendinginan. Proses kondisioning merupakan proses gelatinisasi melalui pemanasan agar terjadi perekatan antar partikel sehingga penampakan pellet menjadi lebih baik dan kompak (Haris dan Karmas, 1986). Menurut Rizal (2005) menjelaskan lebih lanjut bahwa pemeletan dilakukan dengan mesin pelletizer akan mengefisiensikan proses pengolahan karena pellet akan langsung mengering sehingga tidak perlu lagi proses pengeringan.

Pelletizer merupakan alat vital dalam feed mill yang berfungsi untuk membentuk pakan menjadi pellet. Pelletizer ini mempunyai kecepatan pengolahan tinggi (kapasitas produksi antara 200-300 kg/jam). Untuk memproduksi pellet yang diinginkan maka ukuran pellet disesuaikan dengan lubang cetakan (die). Menurut Rizal (2005) menyatakan bahwa mesin pellet yang mutakir sudah dilengkapi dengan unit pemberi uap panas serta laju penggumpalan bahan input sudah dilakukan secara otomatis. Kemampuan mesin pellet skala besar bisa mencapai 500 kg/jam. Prinsip kerja mesin pellet yaitu bahan pakan dalam die akan mengalami proses pengepresan, heating, dan drying akibat tekanan yang ditimbulkan oleh roll yang berinteraksi dengan dyes tempat bahan dimampatkan, dan pengaturan die.

Tabel Ukuran Die atau Diameter Pellet

No

Jenis Ternak

Diameter Lubang Die Pellet (mm)

Panjang Pellet

(cm)

1

Ikan (mas, Bandeng, dll)

3

0,5 - 1

2

Ayam

2-3

(dpt dipecah lagi menjadi crumble)

0,5 - 1

3

Burung

2

1

4

Puyuh

2

1

5

Kelinci

2

1,5

Bahan pakan yang digunakan sebagai sumber energi pada pakan biasanya berbentuk pati. Pati merupakan salah satu bahan yang termasuk binder karena pati pada ransum akan memperbanyak proses gelatinisasi. Hal ini menyebabkan tekstur pellet akan semakin halus karena pori-porinya semakin tertutup dan rapat. Rasyaf (2001) menyatakan bahwa, terdapat dua jenis pellet yaitu pellet keras dan pellet lunak, pellet keras mempunyai tekstur kasar sedangkan pellet lunak mempunyai tekstur lembut karena mengandung cukup cairan untuk mengurangi keadaan berdebu.

*Review by Edi Prayitno, S.Pt

DAFTAR PUSTAKA

Haris, R.S. dan E. Karmas. 1986. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan Pangan. Penerbit Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Rasyaf, M. 2001. Seputar Makanan Ayam Kampung. Cetakan IX, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Rizal, A. 2005. Pengolahan Pakan Ayam dan Ikan Secara Modern. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.

Slinger, S.J. 1973. Effect of Pelleting and Crumbling Method on the Nutritional Value of Feeds Prodedding of Symphosium Effect of Processing on the Nutritional of Feeds. natioNal Academi of Science Washington.

0 Responses

Pellet merupakan ransum berbentuk silinder atau tabung dengan diameter tertentu, atau berbentuk bulat mengandung nutrien lengkap yang diformulasikan sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan ternak pada umumnya diperuntukkan untuk unggas. Menurut Rizal (2005), Pellet adalah bentuk ransum yang berasal dari berbagai bahan pakan dengan perbandingan komposisi yang telah dihitung dan ditentukan. Kemudian bahan-bahan tersebut diolah menggunakan mesin pellet (pelletizer). Tujuan ransum dibuat menjadi pellet untuk mengurangi loss nutrisi dan dalam bentuk yang lebih utuh. Pengolahan limbah padat industri menjadi bentuk pellet untuk meningkatkan kecernaan, meningkatkan efisiensi, memudahkan penanganan dan transportasi. Selain itu pengolahan pakan menjadi pellet dapat mengurangi sifat voluminus, sehingga dapat meningkatkan konsumsi bahan kering, mengurangi pakan tercecer tersisa (Slinger, 1973).

Pembuatan pakan berbentuk pellet mempunyai beberapa keuntungan antara lain:

1. Mempermudah transportasi dan penyimpanan

2. Meningkatkan feed intake (mengurangi pakan yang terbuang dan meningkatkan efisiensi produksi).

3. Meningkatkan kualitas komposisi pakan sehingga meningkatkan keuntungan bagi peternak (mengurangi bakteri, memungkinkan penambahan obat dalam pakan dengan dosis yang tepat, ternak tidak bisa memilih bahan pakan, memudahkan penggantian formula tanpa adanya penolakan dari ternak).

Proses pembuatan pellet meliputi pemisahan bahan pencemar, penggilingan, penguapan “kondisioning”, pencetakan, penekanan serta pendinginan. Proses kondisioning merupakan proses gelatinisasi melalui pemanasan agar terjadi perekatan antar partikel sehingga penampakan pellet menjadi lebih baik dan kompak (Haris dan Karmas, 1986). Menurut Rizal (2005) menjelaskan lebih lanjut bahwa pemeletan dilakukan dengan mesin pelletizer akan mengefisiensikan proses pengolahan karena pellet akan langsung mengering sehingga tidak perlu lagi proses pengeringan.

Pelletizer merupakan alat vital dalam feed mill yang berfungsi untuk membentuk pakan menjadi pellet. Pelletizer ini mempunyai kecepatan pengolahan tinggi (kapasitas produksi antara 200-300 kg/jam). Untuk memproduksi pellet yang diinginkan maka ukuran pellet disesuaikan dengan lubang cetakan (die). Menurut Rizal (2005) menyatakan bahwa mesin pellet yang mutakir sudah dilengkapi dengan unit pemberi uap panas serta laju penggumpalan bahan input sudah dilakukan secara otomatis. Kemampuan mesin pellet skala besar bisa mencapai 500 kg/jam. Prinsip kerja mesin pellet yaitu bahan pakan dalam die akan mengalami proses pengepresan, heating, dan drying akibat tekanan yang ditimbulkan oleh roll yang berinteraksi dengan dyes tempat bahan dimampatkan, dan pengaturan die.

Tabel Ukuran Die atau Diameter Pellet

No

Jenis Ternak

Diameter Lubang Die Pellet (mm)

Panjang Pellet

(cm)

1

Ikan (mas, Bandeng, dll)

3

0,5 - 1

2

Ayam

2-3

(dpt dipecah lagi menjadi crumble)

0,5 - 1

3

Burung

2

1

4

Puyuh

2

1

5

Kelinci

2

1,5

Bahan pakan yang digunakan sebagai sumber energi pada pakan biasanya berbentuk pati. Pati merupakan salah satu bahan yang termasuk binder karena pati pada ransum akan memperbanyak proses gelatinisasi. Hal ini menyebabkan tekstur pellet akan semakin halus karena pori-porinya semakin tertutup dan rapat. Rasyaf (2001) menyatakan bahwa, terdapat dua jenis pellet yaitu pellet keras dan pellet lunak, pellet keras mempunyai tekstur kasar sedangkan pellet lunak mempunyai tekstur lembut karena mengandung cukup cairan untuk mengurangi keadaan berdebu.

*Review by Edi Prayitno, S.Pt

DAFTAR PUSTAKA

Haris, R.S. dan E. Karmas. 1986. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan Pangan. Penerbit Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Rasyaf, M. 2001. Seputar Makanan Ayam Kampung. Cetakan IX, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Rizal, A. 2005. Pengolahan Pakan Ayam dan Ikan Secara Modern. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.

Slinger, S.J. 1973. Effect of Pelleting and Crumbling Method on the Nutritional Value of Feeds Prodedding of Symphosium Effect of Processing on the Nutritional of Feeds. natioNal Academi of Science Washington.

Usaha sampingan inspiratif