Susu dapat diolah menjadi berbagai produk olahan susu antara lain sebagai keju. Produk keju dibuat dengan cara mengkoagulasikan kasein susu dengan menggunakan enzim / dengan meningkatkan keasaman susu melalui fermentasi asam laktat / dengan kombinasi kedua teknik. Salah satu jenis keju yang tergolong sebagai keju bertekstur lunak adalah keju “Cottage”.
Keju “Cottage” pada umumnya dibuat dengan mengasamkan susu, rekonstitusi konsentrat susu skim dengan menggunakan starter atau dengan kombinasi starter dan rennet. Sumber susu yang lazim digunakan sebagai bahan baku pembuatan “Cottage” adalah susu sapi
Alat
1. Freezer
2. Inkubator
3. Eppendorf
4. Vortek
5. Alat pasteurisasi
Bahan :
1. Susu
2. Rennet (yang di isolasi dari abomasum domba)
3. Kultur starter Streptococcus lactis
4. CaCl2
5. Garam (NaCl)
Bahan pembuatan kultur kerja dan pengembangbiakan starter
1. de Man Rogosa Sharpe (MRS) broth
2. Jus tomat
3. Pepton
4. Gliserol
Ekstraksi rennet
Rennet di ekstrak dari abomasum anak domba yang berumur 5 bulan. Abomasum dipotong kecil-kecil, kemudian ditambahkan bufer asetat sebanyak kurang lebih 5 kali bobot abomasum. Campuran tersebut diaduk selama 12 jam pada kondisi dingin. Setelah diaduk kemudian dilakukan penyaringan dengan kain kasa steril. Rennet yang dihasilkan kemudian disimpan dalam “freezer”.
Pembuatan Kultur Stok Bakteri Streptococcus lactis
Isolat starter dari ampul ditetesi NaCl fisiologis (0,9%) dan dilakukan homogenisasi. Starter dimasukkan dalam “MRS broth” yang sudah ditambah dengan 15% jus tomat steril, kemudian diinkubasi selama 48 jam dengan suhu 370C. Setelah diinkubasi, starter disentrifus (3500 rpm, 10 menit) untuk selanjutnya, ditambah dengan pepton 0,1% sebanyak 3-5 ml, dan disentrifus lagi untuk memisahkan cairannya. Selanjutnya padatan starter ditambah gliserol 20% dan susu skim 10% (1:1) dan starter yang sudah jadi dimasukkan dalam “eppendorf”.
Pembuatan Kultur Kerja
Stok dari “eppendorf “sebanyak 1 cuplikan dengan menggunakan ose, kemudian dimasukkan kedalam 5 ml MRS broth kemudian diinkubasi 370C selama 48 jam. Setelah itu, campuran tersebut disentrifus (3500 rpm, 10 menit). ”MRS broth” dibuang kemudian ditambah susu skim cair 10% sebanyak 5 ml dan diaduk dengan “vortek” kurang lebih selama 30 detik. Setelah tercampur dimasukkan dalam “MRS broth” 5 ml, kemudian diinkubasi 8 jam dengan suhu 370C dan kultur kerja siap digunakan.
Pembuatan Keju “Cottage”
Pembuatan keju “Cottage” dengan bahan dasar kombinasi susu sapi dan susu kambing terdiri dari 5 perlakuan, yaitu: T0 (100% skim susu sapi dan 0% susu kambing), T1 (75% skim susu sapi dan 25% susu kambing), T2 (50% skim susu sapi dan 50% susu kambing), T3 (25% skim susu sapi dan 75% susu kambing), dan T4 (100% susu kambing)
Keju “Cottage” pada umumnya dibuat dengan mengasamkan susu, rekonstitusi konsentrat susu skim dengan menggunakan starter atau dengan kombinasi starter dan rennet. Sumber susu yang lazim digunakan sebagai bahan baku pembuatan “Cottage” adalah susu sapi
Alat
1. Freezer
2. Inkubator
3. Eppendorf
4. Vortek
5. Alat pasteurisasi
Bahan :
1. Susu
2. Rennet (yang di isolasi dari abomasum domba)
3. Kultur starter Streptococcus lactis
4. CaCl2
5. Garam (NaCl)
Bahan pembuatan kultur kerja dan pengembangbiakan starter
1. de Man Rogosa Sharpe (MRS) broth
2. Jus tomat
3. Pepton
4. Gliserol
Ekstraksi rennet
Rennet di ekstrak dari abomasum anak domba yang berumur 5 bulan. Abomasum dipotong kecil-kecil, kemudian ditambahkan bufer asetat sebanyak kurang lebih 5 kali bobot abomasum. Campuran tersebut diaduk selama 12 jam pada kondisi dingin. Setelah diaduk kemudian dilakukan penyaringan dengan kain kasa steril. Rennet yang dihasilkan kemudian disimpan dalam “freezer”.
Pembuatan Kultur Stok Bakteri Streptococcus lactis
Isolat starter dari ampul ditetesi NaCl fisiologis (0,9%) dan dilakukan homogenisasi. Starter dimasukkan dalam “MRS broth” yang sudah ditambah dengan 15% jus tomat steril, kemudian diinkubasi selama 48 jam dengan suhu 370C. Setelah diinkubasi, starter disentrifus (3500 rpm, 10 menit) untuk selanjutnya, ditambah dengan pepton 0,1% sebanyak 3-5 ml, dan disentrifus lagi untuk memisahkan cairannya. Selanjutnya padatan starter ditambah gliserol 20% dan susu skim 10% (1:1) dan starter yang sudah jadi dimasukkan dalam “eppendorf”.
Pembuatan Kultur Kerja
Stok dari “eppendorf “sebanyak 1 cuplikan dengan menggunakan ose, kemudian dimasukkan kedalam 5 ml MRS broth kemudian diinkubasi 370C selama 48 jam. Setelah itu, campuran tersebut disentrifus (3500 rpm, 10 menit). ”MRS broth” dibuang kemudian ditambah susu skim cair 10% sebanyak 5 ml dan diaduk dengan “vortek” kurang lebih selama 30 detik. Setelah tercampur dimasukkan dalam “MRS broth” 5 ml, kemudian diinkubasi 8 jam dengan suhu 370C dan kultur kerja siap digunakan.
Pembuatan Keju “Cottage”
Pembuatan keju “Cottage” dengan bahan dasar kombinasi susu sapi dan susu kambing terdiri dari 5 perlakuan, yaitu: T0 (100% skim susu sapi dan 0% susu kambing), T1 (75% skim susu sapi dan 25% susu kambing), T2 (50% skim susu sapi dan 50% susu kambing), T3 (25% skim susu sapi dan 75% susu kambing), dan T4 (100% susu kambing)
Susu dapat diolah menjadi berbagai produk olahan susu antara lain sebagai keju. Produk keju dibuat dengan cara mengkoagulasikan kasein susu dengan menggunakan enzim / dengan meningkatkan keasaman susu melalui fermentasi asam laktat / dengan kombinasi kedua teknik. Salah satu jenis keju yang tergolong sebagai keju bertekstur lunak adalah keju “Cottage”.
Keju “Cottage” pada umumnya dibuat dengan mengasamkan susu, rekonstitusi konsentrat susu skim dengan menggunakan starter atau dengan kombinasi starter dan rennet. Sumber susu yang lazim digunakan sebagai bahan baku pembuatan “Cottage” adalah susu sapi
Alat
1. Freezer
2. Inkubator
3. Eppendorf
4. Vortek
5. Alat pasteurisasi
Bahan :
1. Susu
2. Rennet (yang di isolasi dari abomasum domba)
3. Kultur starter Streptococcus lactis
4. CaCl2
5. Garam (NaCl)
Bahan pembuatan kultur kerja dan pengembangbiakan starter
1. de Man Rogosa Sharpe (MRS) broth
2. Jus tomat
3. Pepton
4. Gliserol
Ekstraksi rennet
Rennet di ekstrak dari abomasum anak domba yang berumur 5 bulan. Abomasum dipotong kecil-kecil, kemudian ditambahkan bufer asetat sebanyak kurang lebih 5 kali bobot abomasum. Campuran tersebut diaduk selama 12 jam pada kondisi dingin. Setelah diaduk kemudian dilakukan penyaringan dengan kain kasa steril. Rennet yang dihasilkan kemudian disimpan dalam “freezer”.
Pembuatan Kultur Stok Bakteri Streptococcus lactis
Isolat starter dari ampul ditetesi NaCl fisiologis (0,9%) dan dilakukan homogenisasi. Starter dimasukkan dalam “MRS broth” yang sudah ditambah dengan 15% jus tomat steril, kemudian diinkubasi selama 48 jam dengan suhu 370C. Setelah diinkubasi, starter disentrifus (3500 rpm, 10 menit) untuk selanjutnya, ditambah dengan pepton 0,1% sebanyak 3-5 ml, dan disentrifus lagi untuk memisahkan cairannya. Selanjutnya padatan starter ditambah gliserol 20% dan susu skim 10% (1:1) dan starter yang sudah jadi dimasukkan dalam “eppendorf”.
Pembuatan Kultur Kerja
Stok dari “eppendorf “sebanyak 1 cuplikan dengan menggunakan ose, kemudian dimasukkan kedalam 5 ml MRS broth kemudian diinkubasi 370C selama 48 jam. Setelah itu, campuran tersebut disentrifus (3500 rpm, 10 menit). ”MRS broth” dibuang kemudian ditambah susu skim cair 10% sebanyak 5 ml dan diaduk dengan “vortek” kurang lebih selama 30 detik. Setelah tercampur dimasukkan dalam “MRS broth” 5 ml, kemudian diinkubasi 8 jam dengan suhu 370C dan kultur kerja siap digunakan.
Pembuatan Keju “Cottage”
Pembuatan keju “Cottage” dengan bahan dasar kombinasi susu sapi dan susu kambing terdiri dari 5 perlakuan, yaitu: T0 (100% skim susu sapi dan 0% susu kambing), T1 (75% skim susu sapi dan 25% susu kambing), T2 (50% skim susu sapi dan 50% susu kambing), T3 (25% skim susu sapi dan 75% susu kambing), dan T4 (100% susu kambing)